Suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) telah dinaikkan 25 basis poin atau 0,25% ke level 0,75%. Dolar AS pun menguat. Dana asing perlahan mulai meninggalkan lantai bursa.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo melihat, naiknya suku bunga AS ini membuat investor asing mengalihkan dananya dari dalam negeri ke instrumen investasi yang lebih menguntungkan seperti dolar AS. Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 14.49 waktu JATS, dana asing keluar tercatat Rp 686,304 miliar. “Ada kaitannya dengan The Fed. Aksi jual asing meningkat. Siang ini sudah lebih dari Rp 500 miliar, itu tergolong besar, asing pada jualan,” katanya kepada detikFinance, Kamis (15/12/2016).
Satrio menjelaskan, keluarnya dana asing tersebut membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah. Sejak tadi pagi, IHSG terus bergerak di zona merah. Siang ini, IHSG melemah 6,545 poin (0,13%) ke 5.256,113. Dalam jangka pendek, IHSG masih akan bergerak di teritori negatif. IHSG akan menembus level terendahnya di 5.200 dan tertingginya di 5.305. “Kita harus keluar dari tekanan rupiah biar IHSG bisa naik lagi,” kata Satrio.
Copyright © BINUS UNIVERSITY. All rights reserved.